Posts

Aksi Nyata Pelatihan Mandiri Topik Rapor Pendidikan Sebagai Sumber Data Perencanaan - Melakukan Refleksi Pribadi Tentang Profil Pendidikan (Guru)

Image
RAPOR PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER DATA PERENCANAAN - MELAKUKAN REFLEKSI PRIBADI TENTANG PROFIL PENDIDIKAN [GURU] Oleh : Ayu Mika Sherila, ST., MT. Aksi Nyata Pelatihan Mandiri Topik Rapor Pendidikan Sebagai Sumber Data Perencanaan Melakukan Refleksi Pribadi Tentang Profil Pendidikan (Guru) Ayu Mika Sherila, ST. MT. (Guru Produktif Telekomunikasi, SMK Telkom Jakarta) Laporan Rapor Pendidikan SMK Telkom Jakarta. Catatan refleksi dari hasil laporan rapor pendidikan satuan pendidikan: 1. Indikator layanan yang memperoleh capaian yang cukup baik adalah indikator Karakter yang meliputi beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, gotong-royong, kreativitas, bernalar kritis, kebhinekaan global dan kemadirian. Semua telah berkembang. Fakta dan kondisi yang saya temukan dan menunjang ketercapaian indikator ini adalah adanya program karakter building bagi peserta didik yang bertujuan untuk membentuk pelajar dengan profil pelajar pancasila, misalnya kegiatan senyum sapa salam digerbang

Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan – Melakukan Refleksi Perencanaan (Guru)

Image
 Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan Melakukan Refleksi Perencanaan (Guru) Oleh : Ayu Mika Sherila, ST., MT. Seperti layaknya seseorang yang perlu tetap sehat dan optimal dalam berkembang, memeriksa kondisi kesehatan jiwa dan raga diperlukan secara rutin. Jika disandingkan, istilah medical check-up tampaknya menjadi analogi yang paling tepat untuk Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data (PBD) bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Jika Rapor Pendidikan dan PBD adalah fasilitas free medical check-up, maka tujuannya adalah untuk mengetahui bagian mana yang ‘kurang sehat’ atau ‘butuh perhatian’. Informasi dari check-up tersebut dibutuhkan untuk mengetahui ‘obat’ atau ‘tindakan ‘apa yang paling tepat dalam memperbaiki kualitas hingga meningkatkan mutu pendidikan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) membagikan cara membuat Perencanaan Berbasis Data (PBD) melalui Rapor Pendidikan. Perencanaan Berbasis Data merupaka

Diferensiasi dalam Pembelajaran (SMP-SMA/Paket B-C) : Melakukan Salah Satu Jenis Diferensiasi (Konten Produk Proses)

Image
 Diferensiasi dalam Pembelajaran (SMP-SMA/Paket B-C) :  Melakukan Salah Satu Jenis Diferensiasi (Konten Produk Proses) Oleh : Ayu Mika Sherila, ST., MT, Bagi para pendidik, konsep diferensiasi konten tentu bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Diferensiasi konten adalah bentuk pembelajaran yang dibedakan dan bentuk implementasi pembelajaran mandiri. Tentu saja pembelajaran yang berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan salah satu tanggung jawab guru sekolah mengemudi, menciptakan proses pembelajaran yang berorientasi pada kemandirian berpikir dan potensi siswa. Melakukan Salah Satu Jenis Diferensiasi (Konten Produk Proses) merupakan metode pembelajaran dengan cara memberikan materi kepada siswa berdasarkan ketrampilan, profil belajar, dan pengetahuannya, tetapi tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku. Dalam hal demikian, guru perlu mengatur jenis informasi yang akan disampaikan dalam pembelaja

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMK : Merancang/Memodifikasi Modul Projek [Guru]

Image
 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMK:  Merancang/Memodifikasi Modul Projek [Guru] Oleh: Ayu Mika Sherila, ST., MT Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila. Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila. Adanya modul projek dapat mempermudah guru maupuan tim projek untuk dapat merancang serta mengimplementasikan projek pelajar pancasila di satu

Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar

Image
  PELATIHAN MANDIRI – Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar Oleh : Ayu Mika Sherila, MT   Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajardan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat psds konten mata pelajaran. Lalu apa saja komponen-komponen dalam kurikulum merdeka? Ki Hajar Dewantara mengartikan manusia merdeka yaitu manusia yang bersandar pada kekuatan dirinya sendri tidak bergantung kepada orang lain. Berikut beberapa hal penting dalam pemahaman merdeka belajar d

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: Merefleksikan Pembelajaran Murid [Guru]

Image
  Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:  Merefleksikan Pembelajaran Murid [Guru] Oleh: Ayu Mika Sherila, MT Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran adalah serangkaian kriteria atau indikator yang menunjukkan sejauh mana peserta didik sudah mencapai kompetensi pada tujuan pembelajaran. Kriteria ini berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik. Pemilihan kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa, kekhasan, serta kesiapan tingkat satuan pendidikan. Yang menjadi pembeda dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lagi digunakan dan berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pend